orang-orang yang berpuasa hendaknya memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
1. Mengenal hukum-hukum puasa. Banyak kaum Muslimin yang memasuki bulan puasa ini tanpa bekal ilmu tentang puasa sama sekali. Celakanya, mereka juga tdk begitu merasa perlu utk belajar. Padahal Allah ta berfirman: “Bertanyalah kepada para ulama, kalau kamu sekalian tidak mengetahui,” (An-Nahl: 43).
2. Menyambut puasa dengan hura-hura, bukan dengan banyak berdzikir, beristigfar & mensyukuri nikmat Allah. Klimaksnya, bulan yang penuh berkah ini tidaklah menggiring mereka untuk semakin bertakwa; tapi sebaliknya, semakin terbuai seribu satu kemaksiatan.
3. Sebagian kaum Muslimin, memasuki bulan Ramadhan dengan gambaran lahir seperti orang-orang yang bertaubat. Mereka shalat, berpuasa dan meninggalkan banyak kemaksiatan yang biasa dilakukan. Namun seusai bulan puasa, mereka kembali menjadi pecinta kemaksiatan. Seolah- olah, mereka hanya mengenal Allah di bulan nan suci ini. Atau mungkin mereka hanya memandang ibadah di bulan ini sebagai satu tradisi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang beribadah hanya untuk didengar orang, maka Allah pun akan memberi ganjaran dengan sekadar (ibadah itu) didengar orang. Barangsiapa yang beribadah utk sekedar dilihat orang, demikian juga Allah akan memberinya ganjaran.”
4. Sebagian di antara mereka menghindari diri dari berbagai pembatal puasa; seperti makan, minum, berjima’ dan lain-lain. Tetapi mereka tidak berusaha menghindari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa; seperti bebas melihat aurat wanita di jalan-jalan (bahkan terkadang menjadi kebiasaan sehabis shubuh dan menjelang berbuka), atau di majalah-majalah, berghibah, mencaci-maki orang dan lain sebagainya.
5. Suka berdusta. Ada sebagian kaum Muslimin yang menganggap ringan berkata dusta, termasuk di bulan suci Ramadhan, di kala berpuasa. Padahal Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang tidak juga meninggalkan berkata-kata dusta dan,
6. Masih juga melakukannya (di kala berpuasa), maka Allah tidak sedikitpun sudi menerima ibadah puasanya, meski ia meninggalkan makan dan minum.”
7. Satu hal yang aneh, namun benar-benar sering terjadi; seseorang berpuasa, tapi tidak shalat. Atau terkadang ada yang rajin shalat, tapi selalu beralasan tidak kuat berpuasa. Padahal sungguh tidak ada manfaat orang itu berpuasa kalau dia tidak shalat. Karena shalat adl pilar dien/agama Islam.
8. Ada juga sebagian kaum elit di kalangam Muslimin yang sengaja bersafar terkadang keluar negeri agar mendapat keringanan untuk tidak berpuasa. Padahal Allah Maha Mengetahui apa yang terbetik dalam hati hamba-Nya.
9. Ada juga sebagian kaum Muslimin yang beranggapan bahwa bulan Ramadhan ini cocok dijadikan waktu untuk beristirahat, tidur-tiduran dan bermalas-malasan di siang hari, lalu begadang di malam hari. Bahkan seringkali, begadang malam itu dibumbui dgn hal-hal yang dapat mengundang kemurkaan Allah. Dengan permainan, mengobrol kesana kemari, berghibah, bahkan -kadang terjadi- berjudi, wal ‘iyadzu billah.
10. Selain itu, ada juga kaum Muslimin yang menyambut bulan ini dengan dingin dan tidak bergairah. Kalau sudah berlalu, ia akan kegirangan. Mereka beribadah dan berpuasa, semata-mata mengikuti kebiasaan manusia di sekitarnya. Alangkah miripnya mereka dengan keadaan orang-orang munafik yang memang senang bermalas-malasan dalam ibadah. Allah as berfirman: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (berusaha) menipu Allah, tetapi Allah-lah yang akhirnya menipu mereka. Dan apabila mereka berdiri utk bershalat mereka berdiri dgn malas….” (An-Nisa: 142). Rasulullah juga bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adl shalat Isya dan Shubuh.” (Hadis Riwayat: Al-Bukhari & Muslim).
11. Banyak di antara mereka yang begadang malam utk hal-hal yang tdk bermanfaat, sampai-sampai meninggalkan subuh berjama’ah. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak dibolehkah begadang itu melainkan bagi orang yg shalat (malam), atau musafir.”
12. Sebagian kaum Muslimin, ada yang berbuka puasa dengan mengonsumsi sesuatu yang haram. Terkadang minuman keras, rokok (itu banyak terjadi), serta makanan dan minuman yang didapat dan usaha yang haram. Selain itu, beliau juga menyebutkan beberapa hal lain yang layak diperhatikan. Dan juga masih yang lagi kejanggalan-kejanggalan yang dilakukan sebagian kaum Muslimin dalam melakukan ibadah puasa. Terkadang, bahkan merusak bingkai kerja dari puasa itu sendiri; yaitu menahan diri dan makan dan minum. Bentuknya? Dengan mengumbar nafsu makan dan minum tatkala berbuka puasa. Ibnu Taimiyyah mengungkapkan penafsiran yang bagus tentang hadits nabi : “Sesungguhnya syetan itu mengalir dalam tubuh manusia mengikuti aliran darah.” Beliau berkata: “Orang yang puasa dilarang makan dan minum karena keduanya adalah sebab tubuh itu menjadi kuat. Dan makanan dan minum itulah yang dpt menghasilkan banyak darah, tempat di mina syetan ikut berjalan mengaliri tubuh manusia. Sesungguhnya darah yang di telusupi syetan itu memang berasal dan makanan dan minuman, bukan dan suntikan atau faktor keturunan.” []
Sumber: Syaikh Abdullah bin Jarillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar