Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan yang diutus Allah SWT untuk menyebarkan agama Islam di muka bumi. Beliau lahir sebagai yatim dan hidup sederhana bersama pamannya, Abu Thalib.
Rasulullah hidup dan menyebarkan agama Islam dengan penuh perjuangan. Semasa hidupnya, beliau adalah seorang yang taat dan perilakunya menjadi suri teladan yang baik.
Untuk meneladani Nabi Muhammad, ada baiknya untuk mengetahui kisah hidup beliau dari lahir hingga wafat melalui rangkuman di bawah ini.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW lahir pada tahun Gajah. Tahun ini adalah masa di mana pasukan gajah yang dipimpin Abrahah Habasyah datang ke Makkah dan ingin merobohkan Ka’bah.
Di tahun ini, Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan sebagai anak yatim. Ayahnya yang bernama Abudllah wafat sebelum Rasulullah SAW lahir. Beberapa tahun setelahnya, ibunya yang bernama Aminah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW akhirnya dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Setelah dua tahun dibesarkan, giliran kakeknya yang menyusul wafat. Selanjutnya Rasulullah dibesarkan Abu Thalib yang notabene pamannya. Abu Thalib dikenal sebagai orang yang dermawan meski hidup sebagai seorang fakir atau serba kekurangan.
Wahyu Pertama Nabi Muhammad SAW
Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad telah mendapatkan beberapa karunia istimewa yang menjadi tanda kebesarannya sebagai nabi terakhir. Tanda tersebut meliputi wajah nabi yang bersih bersinar mengalahkan sinar bulan, tumbuh suburnya daerah tempat tinggal Halimah (ibu menyusui Nabi), dan lain sebagainya.
Pada saat Rasulullah ingin mendapatkan wahyu pertamanya, beliau bermimpi Malaikat Jibril mendatanginya. Kemudian beliau menyendiri di Gua Hira, tepatnya di sebelah atas Jabal Nur. Di tempat itulah beliau diperlihatkan bahwa mimpinya adalah benar. Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ◌ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ◌ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ◌ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ◌
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang mengajar (manusia) dengan merantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq, ayat 1-4).
Peristiwa inilah yang menjadi awal mula perjuangan Rasulullah menyebarkan agama Islam di muka bumi. Beliau menjadi Nabi terakhir yang diutus menyebarkan agama Islam kepada seluruh umat.
Dakwah Rasulullah SAW
Setelah mendapatkan wahyu pertamanya, Nabi kemudian melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Orang-orang pertama yang masuk Islam dan mengikuti beliau adalah Khadijah istrinya, para ashabat seperti Abu Bakar Al-Shiddiq, Zaid bin Haritsah, Ummu Aiman, Ali bin Abu Thalib, dan Bilal bin Rabah.
Setelah beberapa tahun melakukan dakwah secara diam-diam, Allah SWT menurunkan surat Al-Hijr ayat 94 yang memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan.
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Artinya: “maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
Perintah Berzakat
Kewajiban berzakat pertama kali diberlakukan ketika Nabi Muhammad telah berada di Madinah. Beliau mengutus Mu’adz bin Jabal menjadi Qadli di Yaman. Rasulullah memberikan nasihat kepadanya agar menyampaikan kepada ahli kitab beberapa hal, termasuk menyampaikan kewajiban zakat. Beliau berkata:
“Sampailah bahwa Allah SWT telah mewajibkan zakat kepada harta benda mereka, yang dipungut dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka.”
Harta benda yang dizakati di masa Rasulullah SAW adalah binatang ternak seperti sapi, kambing, unta, kemudian emas dan perak. Selanjutnya tumbuh-tumbuhan seperti gandum, anggur kering (kismis), dan kurma juga menjadi bahan makanan yang bisa dibayarkan untuk zakat.
Prinsip zakat yang diajarkan Rasulullah SAW adalah mengajarkan berbagi dan kepedulian. Oleh sebab itu, zakat harus mampu menumbuhkan rasa empati serta saling mendukung terhadap sesama muslim. Dengan kata lain, zakat harus mampu mengubah kehidupan masyarakat, khususnya umat Islam.
Peristiwa Isra Mi’raj
Pada tahun ke-11 menjadi nabi, Rasulullah SAW mengalami peristiwa yang menyedihkan. Abu Thalib dan istrinya Khadijah wafat di tahun tersebut.
Setelah itu, Allah kemudian mengutus Malaikat Jibril untuk mendampingi Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Momen itu yang disebut dengan perjalanan Isra Mi’raj. Dalam perjalanan itulah Rasulullah mendapatkan perintah salat lima waktu yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Islam.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW
Peristiwa memilukan terjadi saat Abu Bakar sedang tidak berada di Madinah. Peristiwa tersebut adalah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Setelah mendengar kabar tersebut, Abu Bakar langsung pergi ke rumah Aisyah untuk melihat jasad Nabi Muhammad.
Ketika Rasulullah meninggal dunia, Abu Bakar mengatakan, “Ketahuilah, barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad kini telah mati, dan barang siapa menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tetap senantiasa hidup dan tidak akan pernah mati.”
Kemudian Abu Bakar membacakan firman Allah SWT dalam surat Az-Zumar ayat 30:
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
Artinya: “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).” (QS. AZ-ZUMAR: 30).
Itulah kisah singkat Rasulullah selama hidupnya. Semoga dengan mengetahui kisah ini, kita dapat mengambil pelajaran untuk dijadikan pedoman dalam hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar